Rektor Unwaha bersama Gubernur Maluku Utara
Demikian disampaikan Rektor Unwaha, Dr. H. Anton Muhibuddin, saat rapat koordinasi bersama Gubernur Maluku Utara, H. Abdul Gani Kasuba, di rumah dinas Gubernur Maluku Utara di Sofifi. Pembangunan yang dimaksud terutama adalah pembangunan pertanian menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan dan ketahanan energi berbasis biomass. Kekayaan biomass yang luar biasa di wilayah Maluku Utara menjadi sumber yang akan diolah menjadi bioethanol dan pupuk organik. Demikian pula dengan kesuburan tanah di wilayah Maluku Utara yang sangat baik, harus bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan melalui perencanaan pembangunan pertanian yang tepat, demikian lanjut Dr. Anton.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Tjuk Eko Hari Basuki, Kepala Pusat Kerawanan Pangan Deptan, mengungkapkan bahwa meskipun saat ini Propinsi Maluku Utara aman dari ancaman kerawanan pangan, namun seiring dengan bertambahnya penduduk Maluku Utara dan peningkatan pembangunan infrastruktur serta pergeseran penanaman jenis komoditas pertanian,maka bukan tidak mungkin pada suatu saat nanti ancaman kerawanan pangan akan dialami oleh Maluku Utara.
Oleh karena itu, perencanaan pembangunan pertanian yang baik harus segera dimulai sejak saat ini. Dr. Tjuk juga menambahkan bahwa nantinya Deptan dan Unwaha serta perguruan tinggi lain seperti UGM, IPB, ITB akan menjadi partner yang sinergis dalam pembangunan di Maluku Utara. Mengingat Maluku Utara sebagai Propinsi yang masih sangat muda di Indonesia, maka keterlibatan seluruh anak bangsa menjadi kunci kemajuan Maluku Utara dimasa mendatang.
Senada dengan Dr. Tjuk dan Dr. Anton, Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba juga mendukung program program yang digagasa dan diimplementasikan oleh Deptan dan Unwaha, baik melalui dukungan kebijakan dan pendanaan. Listrik menjadi masalah utama di Propinsi Maluku Utara, oleh karena itu, solusi listrik melalui pemanfaatan biomass menjadi pilihan yang terbaik bagi masyarakat Maluku Utara. Karena dengan pemanfaatan biomass, berarti juga akan melibatkan keberadaan masyarakat Maluku Utara itu sendiri.
Propinsi Maluku Utara termasuk propinsi baru di Indonesia. Propinsi Maluku Utara merupakan pemekaran dari Propinsi Maluku. Propinsi Maluku Utara memiliki lebih kurang 800 pulau-pulau kecil yang terhubung dengan laut dan selat. Oleh karena itu, ketersediaan bahan bakar yang memadai dan mudah didapatkan oleh masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Maluku Utara.
Swa produksi bioethanol di Maluku Utara berbahan baku biomass menjadi alternatif energi yang sangat strategis terutama menpertimbangkan aspek kesehatan lingkungan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Pada akhir diskusi, Dr. Anton selaku rektor Unwaha menyampaikan bahwa Unwaha merupakan perguruan tinggi baru yang sangat konsisten untuk program energi terbarukan dan pertanian berkelanjutan di Indonesia.