Prestasi kembali ditorehkan para mahasiswa UNWAHA. Setelah sebelumnya berhasil menjadi pemenang Audisi Dai Muda Indonesia, kali ini berhasil meraih penghargaan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda Kabupaten Jombang. Tidak tanggung-tanggung, mahasiswa UNWAHA berhasil menjadi pemenang pertama sehingga berhak menerima Anugerah Kreativitas Dan Inovasi Masyarakat Tahun 2017.
Nur Afifah, M. Mishbahul Munir, M. Lutfi, Syaiul Khamid, M. Amaludin dan Nur Aini Maftukhah adalah kelima mahasiswa Fakultas Pertanian yang merupakan kolaborasi antara semester 3 dan semester 7. Dengan bimbingan dari Bapak Ir. Hari Prasetiono, M.Sc. dan Ibu Ambar Susanti, SP.MP., dosen Pertanian UNWAHA, kelima mahasiswa yang menamakan diri sebagai Team Mikorwa berhasil dengan nilai melebihi sempurna, yaitu 103,2.
Tema yang diangkat adalah Pemanfaatan Pupuk Agens Hayati Mikoriza Sebagai Sarana Pengetahuan, Sosial, Lingkungan Dan Agribisnis Di Wilayah Jombang. Tema dipilih karena sesuai dengan permasalahan para petani saat ini. Pertama, petani cenderung menggunakan pupuk secara berlebihan sehingga biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Kedua, petani belum sepenuhnya menyadari jika pengggunaan pupuk yang berlebihan akan memicu kerusakan lahan. Ketiga, pemerintah akan membatasi subsidi pupuk sehingga akan lebih memberatkan bagi petani.
Solusi yang ditawarkan oleh Team Mikorwa adalah konservasi/perbaikan lahan dengan memanfaatkan agens hayati yang sebenarnya sudah ada di lapisan perakaran tanaman. Agens hayati yang dimaksud disini adalah jamur mikoriza yang murni berasal dari alam sehingga tidak akan menimbulkan pencemaran. Keunggulan lainnya dari jamur mikoriza adalah membantu tanaman dalam menyerap air pada kondisi lahan kering. Selain itu, jamur mikoriza juga mampu membantu penyerapan unsur hara, terutama unsur P (fosfor).
Tujuan yang dibidik oleh Team Mikorwa adalah mengenalkan dan mengembangkan potensi jamur mikoriza sebagai pupuk yang murah dan ramah lingkungan kepada petani. Tujuan kedua, petani diharapkan mampu mengembangkan pupuk mikoriza yang merupakan agens hayati secara mandiri. Ketiga, ke depannya, petani dapat menjadikan pupuk mikoriza sebagai prospek usaha sehingga perekonomian mereka lebih meningkat.
Dengan dipilihnya Team Mikorwa sebagai pemenang pertama, kelima mahasiswa Fakultas Pertanian UNWAHA berhak mewakili Kabupaten Jombang untuk berlaga di tingkat propinsi. Dan dengan prestasi yang membanggakan ini, pupuk mikorwa dapat dijadikan sebagai salah satu produk unggulan UNWAHA, mengingat tidak semua universitas di negeri ini memiliki produk unggulan di bidang Pertanian.