Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Kemuliaan Bulan Syakban dan Hikmahnya

Jombang – Bulan Syakban merupakan bulan ke-8 di tahun Hijriyah dan salah satu bulan mulia dengan segala keutamaannya seperti bulan Rajab dan Ramadan. Bahkan tidak jarang, bulan Syakban didefinisikan untuk masa persiapan menuju bulan puasa atau Ramadan.

Hal ini disampaikan oleh Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Muhammad Fodhil, S.Pd.I., M.Pd. Beliau menjelaskan, bahwa secara terminologi Syakban (Sya’ban) adalah Syi’ab (شعب) yang memiliki makna jalan di antara dua pegunungan.

“Maksudnya apa? maksudnya adalah kita ini sedang menuju perjalanan untuk menggapai kebaikan, yang nanti puncaknya adalah bulan Ramadan,” kata beliau.

Keistimewaan bulan Syakban sendiri sering kita dengar pada do’a menyambut bulan Rajab, Syakban dan Ramadan, yang berbunyi sebagai berikut: “Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban, wa Ballighna Ramadhan.”

“Dan kita perlu mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadan. Untuk apa? supaya kita terbiasa dengan segala bentuk amal-amal kebaikan. Karena sesuatu yang telah dipersiapkan, hasilnya akan lebih matang dan bagus,” imbuh Bapak Fodhil.

Adapun amalan yang dianjurkan di bulan Syakban ini yaitu seperti berpuasa. Namun berbeda dengan puasa-puasa sunnah yang lainnya, yang sudah ditentukan hari dan tanggal pelaksanaannya.

“Karena di akhir Syakban itu ada istilah yaumus syaq (ragu), di mana hari keraguan itu jatuh pada akhir bulan. Sehingga saat hari itu, sebisa mungkin untuk tidak berpuasa sebagai antasipasi atas kemungkinan jatuhnya bulan Ramadan,” jelas beliau.

Selain berpuasa, umat islam juga dianjurkan untuk bersedekah di bulan yang mulia ini. Hal ini dikarenakan, dengan bersedekah dapat mempercepat meningkatkan derajat hamba di hadapan Allah SWT.

“Oleh karena itu, di Syakban ini kita semua mempersiapkan diri dengan ibadah-ibadah dan muamalah kita. Syukur-syukur di bulan Syakban ini kita bersedekah,” tutur beliau.

Di bulan Syakban juga terdapat malam mulia atau yang dikenal malam nisyfu sya’ban. Malam nisyfu sya’ban termasuk malam mulia seperti malam Jumat, malam dua Ied (Idul Fitri dan Idul Adha), malam 1 Rajab, dan malam Lailatul Qadr.

Bapak Fodhil juga menceritakan kemuliaan malam nisyfu sya’ban. Seperti yang dikisahkan ketika Nabi Isa AS yang menjumpai suatu peristiwa yang membuat beliau kagum.

“Suatu ketika Nabi Isa berjalan-berjalan di tengah pegunungan, dan beliau melihat sesuatu seperti batu yang sangat berkeliau sekali. Kemudian beliau menghampiri sumber cahaya itu, dan ternyata di situ ada orang yang sedang beribadah yang lamanya 500 tahun,” cerita dosen PAI tersebut.

Menjumpai peristiwa tersrbut, Nabi Isa kemudian terkagum-kagum dan sangat takjub sekali. Dalam kekagumannya tersebut, kemudian beliau ditanya oleh Allah SWT.

“Wahai Isa, apakah kamu sudah merasa kagum dan kaget dengan apa yang dilakukan oleh orang itu, dan apakah kamu ingin mengetahui pahala ibadah yang melebihi umatmu tersebut?. Ada yang bisa melebihi pahala dari apa yang dilakukan oleh umatmu itu, yaitu ibadah yang dilakukan oleh umat Nabi Muhammad SAW di malam nisfu sya’ban,” lanjut beliau.

Dengan keutamaan dan kemuliaan bulan Syakban tersebut, bapak Fodhil mengajak bagi semuanya untuk memanfaatkan momen yang penuh dengan keistimewaan ini.

Red: Ibrahim
Editor: Septian Ragil

4 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Artikel Terbaru
Pengumuman Terbaru
Agenda Terbaru
Berita Terbaru
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x