Jombang – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) menggelar Exposition Pengembangan Media Pembelajaran dan Kewirausahaan sebagai ajang diseminasi karya mahasiswa, Selasa (16/12/2025), di Halaman Gedung Jokowi. Kegiatan ini menampilkan beragam media pembelajaran dan produk kewirausahaan hasil karya mahasiswa yang mengusung tema kearifan lokal.
Expo tersebut diikuti oleh 129 mahasiswa, yang terdiri atas 74 mahasiswa semester 5 mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran dan 55 mahasiswa semester 7 mata kuliah Kewirausahaan. Dari kegiatan ini, dipamerkan sebanyak 41 media pembelajaran fisik, 11 media digital, serta 39 jenis produk kewirausahaan dengan variasi inovasi dan konsep yang beragam.
Dekan FIP, M. Farid Nasrulloh, S.Pd.Si., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin fakultas yang telah dilaksanakan sejak sebelum penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan kini tetap relevan dalam kerangka Outcome-Based Education (OBE).
“Kegiatan ini merupakan bentuk diseminasi dari mata kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Media Pembelajaran. Fakultas memfasilitasi mahasiswa agar kompetensinya berkembang secara komprehensif, sehingga lulusan FIP tidak hanya dipersiapkan menjadi guru, tetapi juga memiliki jiwa edupreneur,” ujar beliau.
Lebih lanjut, Bapak Farid menegaskan bahwa fakultas berharap pengembangan produk dan media yang dihasilkan mahasiswa tidak berhenti pada pemenuhan tugas mata kuliah semata.
“Harapan kami, mahasiswa dapat terus mengembangkan karya-karya ini setelah lulus dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Dekan FIP itu.

Ketua Pelaksana kegiatan, Anggun Wulandari, S.Si., M.Pd., menyampaikan bahwa Expo FIP di tahun ini mengalami peningkatan kualitas, baik dari sisi teknis pelaksanaan maupun ragam karya yang dipamerkan.
“Setiap tahun kegiatan ini kami evaluasi dan perbaiki. Untuk exposition kali ini, jumlah media dan produk yang ditampilkan sangat beragam, baik media pembelajaran maupun produk kewirausahaan,” jelasnya.

Beliau menambahkan bahwa tema kearifan lokal dipilih untuk mendorong mahasiswa mengintegrasikan nilai budaya dan potensi lokal ke dalam inovasi pembelajaran serta produk kreatif.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap kreativitas mahasiswa semakin berkembang, mutu pembelajaran di kelas meningkat, dan inovasi tersebut dapat diaplikasikan menjadi produk yang bernilai guna,” pungkas dosen Prodi Pendidikan Biologi ini.
Red: Ibrahim