Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Ilustrasi Hari Perempuan Internasional. (Sumber: Slidesgo.com)

Hari Perempuan Internasional 2024

Jombang – Hari ini, tepat tanggal 8 Maret menjadi suatu momentum penting bagi setiap kaum hawa di dunia. International Women’s Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional menjadi perayaan untuk merefleksikan, dan mengadvokasi segela pemenuhan hak-hak dan menghapus ketimpangan bagi perempuan.

Tidak jarang kampanye yang menyerukan hal tersebut terus didengungkan, hinggap di telinga bahkan kita saksikan di berbagai platform media sosial. Gerakan-gerakan mengenai kesetaraan gender (gender equality) hingga kini masih menjadi pembahasan yang seksi untuk diperbincangkan. Bagaimana tidak, jika kehadiran perempuan dan haknya masih jauh dari kata setara. Lebih parahnya, intimidasi dan kekerasan bagi perempuann (verbal dan non-verbal) kini masih subur terjadi.

Berdasarkan catatan tahunan yang dirilis oleh Komnas Perempuan sehari sebelum perayaan ini. Menyatakan, terdapat 289.111 kasus kekerasan yang menimpa perempuan selama tahun 2023, 12% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Kendati pun demikian, layaknya fenomena gunung es, angka hanyalah angka semata. Namun nyatanya masih banyak perempuan dalam hal ini yang menjadi korban kekerasan yang tidak berani bersuara dan melaporkannya, sebab kekerasan terhadap perempuan bisa terjadi dimanapun, di ranah personal bahkan di ranah publik.

Hari Perempuan Internasional 2024

Dilansir dari laman UN Women, tema perayaan Hari Perempuan Internasional tahun ini adalah “Invest in Women: Accelerate Progress”. Tema ini dimaksudkan untuk mereflesikan langkah konkret yang perlu dilakukan dalam kesetaraan gender serta ancaman yang terus-menerus menghinggapi perempuan.

Terdapat tiga poin utama yang menjadi sorotan dalam tema tersebut; setidaknya sebanyak $360 miliar diperlukan untuk pendidikan dalam pemenuhan kesetaraan gender. Kedua, dengan menghapus kesenjangan gender di dunia pekerjaan dapat meningkatkan PDB sebesar 20%. Ketiga, menciptakan 300 lapangan pekerjaan yang layak hingga tahun 2035.

Baca juga artikel lainnya: Kehadiran AI Bagi Industri Kreatif, Peluang atau Ancaman?

Dalam pernyataan tertulis di laman tersebut, ketiga poin utama dan tema tersebut merupakan cara terbaik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat yang lebih makmur dan adil. “Satu dari sepuluh perempuan di dunia, hidup dalam (ancaman) kemiskinan ekstrem”. Terdapat tiga kondisi yang mengafirmasi pernyataan tersebut:

  • Lebih dari 614 juta perumpuan dan anak perempuan yang terdampak dan tinggal di daerah konflik.
  • Sebanyak 236 juta perempuan dan anak perempuan kelaparan yang disebabkan oleh krisis iklim di tahun 203o mendatang.
  • Hanya 61 persen perempuan yang berada dalam angkatan kerja dibandingkan 90 persen laki-laki.

Terlepas dari agenda global dan segala tema yang diusung, menciptakan lingkungan yang bebas terhadap diskriminasi dan aman bagi perempuan dapat dimulai dari setiap individu. Dalam merangkul suatu kesetaraan perlu adanya kepercayaan yang mendalam tentang bagaimana menghargai dan menghadapi suatu perbedaan dalam bingkai positif.

  • Red : Ibrahim
  • Editor : Septian Ragil

**) Ikuti konten kreatif terbaru UNWAHA Jombang di Instagram klik link ini dan jangan lupa follow.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x