Hobi Siswa Bermain Drama? ini Teknik Pembelajarannya
Sandiwara tanpa naskah (script) dan tanpa latihan terlebih dahulu merupakan teknik belajar yang pelaksanaannya dilakukan secara spontan. Biasanya orang lebih awam menyebut sebagai sosiodrama Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai situasi sosial. Sosiodrama akan menarik bila pada situasi memuncak, kemudian dihentikan. Selanjutnya dilakukan diskusi, bagaimana jalan cerita seterusnya, atau pemecahan masalah selanjutnya.
Proses pembelajaran melibatkan dua subjek, yaitu guru dan siswa akan menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Hasil belajar ada yang bersifat terbatas, dan karena itu, kemungkinan untuk mengalihkannya ke bidang study lain terbatas pula, seperti informasi verbal dan keterampilan motorik.
Ada pula hasil belajar yang mengandung kemungkinan untuk mengalihkannya ke bidang study lain/berbagai bidang secara luas, bahkan menjadi bekal untuk digunakan/dimanfaatkan dalam banyak bidang kehidupan, seperti banyak konsep, kaidah, prinsip, siasat-siasat mengatur kegiatan kognitif dan sikap. Makin meningkat pula kemungkinan hasil-hasil itu diterapkan dan dimanfaatkan secara luas.
Mata pelajaran fiqih misalnya yang merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari banyak konsep, kaidah, prinsip dalam mengatur pola hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Fiqih diharapkan menjadi alat kontrol bagi siswa dalam mengarungi kehidupannya kelak. Lalu, apakah penerapan sosiodrama pada matapelajaran fiqih bisa membawa dampak positif bagi siswa? Baca selengkapnya->>