SOFTSKILL YANG DIBUTUHKAN SAAT INI SELAIN PRESTASI AKADEMIK
Dalam proses perkembangan seorang siswa SMA/MA untuk menghadapi tantangan hidup di masyarakat dan pekerjaan tentu saja tidak bisa hanya dibekali dengan kemampuan akademik. Untuk itu diperlukan adanya Softskill yang dimiliki oleh siswa tersebut agar lebih siap menghadapi tantangan selanjutnya. Bahkan ketika nantinya masuk ke dunia perkuliahan tentunya tetap ada beberapa Softskill yang harus diaplikasikan dengan baik.
Softskill yang Dibutuhkan Dunia Kerja
Dunia kerja dan bermasyarakat tentu tidak cukup hanya dengan memiliki kemampuan atau nilai akademik yang bagus. Jika tidak diimbangi dengan Softskill lainnya tentu saja seorang anak bisa saja tenggelam dan tidak berkembang. Adanya berbagai tantangan yang meningkat baik di dunia perkuliahan maupun pekerjaan membuat siswa SMA/MA juga harus memiliki bekal Softskill yang dipelajari dengan baik sejak masa sekolah.
Berikut beberapa Softskill yang memang diperlukan untuk mengembangkan diri siswa di kehidupan selanjutnya:
- Melakukan komunikasi interpersonal untuk memposisikan diri dalam berbagai situasi terutama di dalam sebuah tim. Kemampuan komunikasi ini juga akan membantu untuk bisa mengatasi berbagai masalah yang terjadi di dalam sebuah kelompok sehingga tujuan tim bisa dicapai secara lebih optimal.
- Manajemen untuk melakukan perencanaan serta melakukan eksekusi terhadap poin yang sudah direncanakan. Setiap individu harus belajar untuk memiliki kemampuan manajemen yang optimal untuk setidaknya mengatur kebutuhan diri sendiri untuk para siswa.
- Kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai tempat, situasi dan lingkungan sekitarnya. Perbedaan budaya, nilai dan aturan harus diikuti dengan baik agar siswa nantinya bisa diterima dengan baik dalam berbagai lingkungan kerja ataupun sekolah lanjutannya nanti.
- Kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara kritis dan bijak. Tentu hal ini perlu dipelajari dengan mengikuti organisasi yang akan membantu untuk mengembangkan kemampuan dalam mencari jalan keluar dari setiap masalah atau kendala yang harus dihadapi. Softskill untuk problem solving ini akan membiasakan siswa untuk tidak pernah menyerah.
- Dari sejak muda siswa harus memiliki etos kerja yang baik dan perlu memahami arti kerja keras yang sesungguhnya. Dalam agama Islam tentu mengenai etos kerja ini juga banyak dibahas dan harus dicontoh dengan baik oleh para siswa sebagai bekal kehidupannya nanti.
- Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik tidak hanya dalam menyampaikan argumen menurut pendapatnya tetapi juga mau mendengarkan orang lain dalam sebuah diskusi
Faktor yang Mempengaruhi Softskill Siswa
Softskill yang ditanamkan pada siswa tentunya tidak bisa secara instan didapatkan dan terbawa dalam kebiasaan diri para siswa. Tetapi Softskill tersebut membutuhkan berbagai faktor lainnya yang akan mendukung ketercapaian pengembangan Softskill pada siswa. Memberikan pelatihan atau dorongan kegiatan lain di luar kegiatan akademik tentunya menjadi pilihan bagi pihak sekolah untuk mengembangkan kemampuan siswa.Berikut beberapa faktor yang akan mempengaruhi peningkatan Softskill para siswa yaitu:
- Minat yang dimiliki oleh para siswa akan mempengaruhi bagaimana suatu pembelajaran dapat diterima dengan baik. Tentu saja hal ini bisa dikembangkan dengan memberikan sarana untuk setiap minat yang disukai para siswa.
- Self monitoring dalam melakukan penyesuaian perilaku terhadap berbagai aturan dan situasi dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Setiap siswa harus memiliki kesadaran untuk mengetahui apa yang salah dan benar untuk dilakukan sesuai dengan adab yang seharusnya dilakukan anak seusia mereka.
- Konsep diri tentu akan mengatur bagaimana tingkah laku seorang siswa bisa secara positif mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Termasuk bagaimana keberanian untuk mengungkapkan pendapat di depan orang lain dan menyesuaikan diri dengan berbagai tantangan yang ada.
- Pentingnya kehidupan yang seimbang antara kegiatan akademik dengan non akademik akan melengkapi proses pengembangan kemampuan siswa terutama dari segi Softskill yang didapatkan. Menghabiskan masa sekolah dengan keseimbangan kegiatan non akademik tentunya akan menjadi hal yang disukai oleh para siswa dan mendapatkan banyak pelajaran meskipun secara tidak langsung.
Pada dasarnya secara teori setiap orang memiliki dasar Softskill dalam dirinya, namun kebiasaan bergaul serta kebiasaan berpikir akan membuat perkembangannya berbeda untuk setiap individu. Oleh karena itu, setiap siswa harus diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan non akademik sesuai minatnya dengan dukungan yang optimal dari berbagai pihak di lingkungannya. Jadi nantinya siswa dapat merasakan perkembangan kemampuannya secara tidak langsung.
Kegiatan ekstrakurikuler menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan oleh pihak sekolah karena kegiatan tersebut merupakan wadah untuk mengembangkan Softskill para siswa. Fasilitas dan dukungan yang optimal tentunya perlu dilakukan oleh setiap warga sekolah agar tujuan untuk memberikan pengembangan karakter siswa secara akademik dan non akademik dapat tercapai dengan baik dan optimal tentunya.
Budaya Sekolah dan Pengembangan Softskill Siswa
Dikarenakan adanya pengembangan Softskill siswa tidak bisa didapatkan hanya dari kegiatan akademik tetapi justru berbagai kegiatan non akademik. Maka budaya yang dikembangkan oleh pihak sekolah juga akan menjadi pendukung pengembangan kemampuan non akademik siswa. Adanya kesempatan siswa untuk mengungkapkan pemikirannya adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Lingkungan belajar menjadi bagian dari perkembangan Softskill yang bisa didapatkan seorang siswa.
Budaya penting yang harus dikembangkan di sekolah tentu harus memiliki nilai agama Islam, nilai disiplin, nilai kerjasama dan adanya apresiasi yang diberikan terhadap prestasi yang bisa dicapai oleh setiap siswa. Dengan budaya seperti itu maka akan ada motivasi lebih untuk mengembangkan minat siswa di bidang non akademik sesuai keinginan masing-masing.
Pengembangan kultur sekolah yang baik tentu juga akan bergantung pada kebijakan yang diterapkan di dalam sekolah tersebut. Sekolah tidak hanya bisa berfokus pada kegiatan akademik tetapi juga membangun lingkungan yang optimal untuk perkembangan kemampuan siswa secara utuh. Tentunya ini akan menjadi bekal kehidupan bagi setiap siswa yang sangat bermanfaat untuk perkembangan diri siswa masing-masing.
Untuk anak SMA/MA Softskill yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk bersosialisasi, berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik berdasarkan kebiasaan berpikir, bertindak dan bersikap sehari-hari. Meskipun memang karakter setiap anak berbeda, namun kaidah agama dan norma lingkungan tentu harus tetap menjadi pegangan yang harus diperhatikan dengan baik agar sikap mereka dapat diterima oleh masyarakat secara luas nantinya.