Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Fakultas Agama Islam UNWAHA Gelar Seminar Nasional Bertajuk Mencetak Generasi Enterpreuner Muslim yang Kreatif dan Inovatif di Era 5.0

Fakultas Agama Islam (FAI) UNWAHA menggelar acara seminar nasional bertajuk ‘Mencetak Generasi Enterpreuner Muslim yang Kreatif dan Inovatif di Era 5.0’ pada Sabtu (18/3/2023). Acara yang berlangsung selama beberapa jam ini menyita perhatian mahasiswa sehingga panitia perlu menambah ruang ekstra untuk peserta seminar.

Dalam sambutannya, Drs. Waslah, M. Pd.I. selaku Dekan FAI berharap agar acara ini dapat memotivasi mahasiswa sebagai agent of change menjadi pengusaha muslim yang kreatif dan inovatif dalam menghadapi era industry 5.0.

Acara yang dihadiri WR bidang Akademik ini menghadirkan dua narasumber yaitu Khairul Hasyim (Direktur Perumda Tirta Kencana Jombang) dan Dr. H. M. Wafiyul Ahdi, M.Pd.I. (WR bidang Kemahasiswaan).

Melalui paparan materinya, Hasyim menyampaikan bahwa untuk menjadi pengusaha sukses, ada empat tahap yang harus dilalui yaitu the dreamer, the architek, the builder, dan the cultivator. Artinya calon pengusaha harus berani bermimpi dan menjadikan mimpi itu sebagai kenyataan. Setelah mimpi itu terwujud, dia harus mampu mengembangkannya melalui berbagai tingkat pertumbuhan untuk mencapai tangga kesuksesan.

Hasyim juga menyampaikan ada tiga aspek penting dalam berwirauasaha yaitu aspek ekonomi dapat menciptakan lapangan kerja, aspek social dapat meningkatkan standar hidup, dan aspek psikologis membantu meningkatkan kreativitas.

Narasumber kedua Dr. H. M. Wafiyul Ahdi, M.Pd. I. menyampaikan bahwa untuk menumbuhkan jiwa enterpreuner di era digital ini perlu dimiliki beberapa kecakapan yaitu kreatif, berpikir kritis dan analitis, problem solving, kolaboratif, komunikatif, akuntabel, dan memiliki etika yang baik. Melalui paparannya beliau juga memberikan contoh bahwa Nabi dan Rosul juga memiliki jiwa enterpreuner. Misalnya Nabi Muhammad SAW, Nabi Musa as, dan Nabi Idris as.

Kutipan menarik yang disampaikan oleh Dr. H. M. Wafiyul Ahdi, M.Pd. I. dalam materinya adalah “orang sholeh harus berani kaya”. Sebab ketika orang sholeh kaya maka ia akan mendistribusikan hartanya dengan baik (untuk kemaslahatan umat), sebaliknya ketika orang fasik yang kaya maka ia akan mendistribusikan hartanya untuk kemaksiatan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x