Inovasi Sabun Organik dari Limbah Pisang Hantarkan Mahasiswa Pendidikan Biologi dan Manajemen Lolos Pendanaan PKM 2024
Jombang – Mahasiswa Pendidikan Biologi dan Manajemen berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan setelah lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024. Kelompok yang terdiri dari Indah Nurhidayah selaku ketua, Novi Zahrotul Chasanah, Nudiya Amburika, Rohmad Lukman Hakim, dan Muhammad Jalu Bagas Putra dibimbing langsung oleh dosen, Ospa Pea Yuanita Meishanti, M. Pd.
Sebagaimana yang diketahui, PKM merupakan program yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendiidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek. Program ini bertujuan untuk membentuk pribadi mahasiswa yang tahu dan taat aturan, kreatif, inovatif, dan objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.
Berdasarkan Surat Keputusan No. 2546/E2/DT.01.00/2024, mahasiswa Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang tersebut berhasil lolos dan meraih pendanaan PKM bidang Kewirausahaan. Adapun judul penelitian kelompok ini adalah “Inovasi Berkelanjutan Limbah Musa Paradisiaca L. untuk Meningkatkan Green Enterpreneurship”.
Memanfaatkan Limbah di Sekitar untuk Meningkatkan Green Entrepreneurship
Ketua kelompok, Indah Nurhidayah mengungkapkan, penelitiannya tersebut bermula dari permasalahan yang ia temui di lingkungan sekitar. Kulit pisang yang merupakan limbah industri rumahan di lingkungannya menjadi awal ia dan temannya untuk melakukan penelitian ilmiah tersebut.
“Jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan, kan selama ini banyak produk-produk inovasi yang berbahan utama limbah organik. Seperti halnya kopi, yang sudah banyak dimanfaatkan menjadi produk inovatif, dibuat sabun, masker, dan juga scrub,” kata Indah.
Produksi sabun batang organik ini yang berbahan dari limbah pisang merupakan salah satu konsep green entrepreunership yang inovatif. Di mana produk ini tidak hanya berorientasi pada nilai tambah saja, melainkan juga sebagai komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Selama ini kan limbah-limbah organik oleh masyarakat atau industri dengan skala besar dijadikan sebagai pupuk. Jadi kita melihat ini menjadi peluang untuk meningkatkan nilai tambah dari limbah kulit pisang,” lanjut mahsiswi semester enam tersebut.
Sementara itu, Anggota Kelompok, Novi Zahrotul Chasanah menuturkan, capaian ini tidak lepas dari suport dan peran dosen pembimbing. Mereka memperoleh bimbingan intens dari dosen sejak awal proses penelitian hingga akhir.
“Awal proses setelah kita mendapatkan ide ini, kita langsung konsultasi dan bimbingan ke dosen. Alhamdulillah kami dibimbing dan diarahkan, mulai dari tahap persiapan, mencari referensi berbagai penelitian terdahulu, dan juga praktik pembuatannya,” kata Novi.
Berdasarkan pengakuannya, selama proses penelitian, pihaknya tidak menemukan hambatan. Namun tantangan yang mereka hadapi yaitu proses pemasaran produk yang dinilai masih sulit.
“Tantangannya mungkin di proses penjualan produk, karena kebanyakan dari masyarakat masih asing dengan produk sabun organik. Dalam segi harga juga kita harus bersaing dengan sabun-sabun batangan yang telah terjual secara luas di masyarakat,” imbuhnya.
Kendati demikian, pihaknya akan terus berusaha untuk mengenalakan produk organik serta manfaatnya. Sehingga tujuan penelitian ini dapat dirasakan langsung untuk keberlanjutan lingkungan dan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menciptakan nilai tambah pada limbah-limbah sekitar.
- Red : Ibrahim
- Editor : Septian Ragil
**) Ikuti konten kreatif terbaru Unwaha Jombang di Instagram klik link ini dan jangan lupa follow.