Kuliah Perdana Pascasarjana: Pendidik Harus Mampu Melakukan Transformasi Digital
Jombang – Kemajuan teknologi saat ini tak ubahnya berkembang begitu pesat. Di era yang terus bertransformasi, tentu berdampak pada pandangan kita dalam memainkan peran di berbagai aspek kehidupan, mengolah informasi, berinteraksi, hingga pada proses pendidikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan & Kerumahtanggaan, Prof. Dr. H. Abdul Kholid, M. Ag., saat mengisi perkuliahan Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam (PAI), di Ruang Perkuliahan Pasca, Selasa (24/3/2024).
Beliau menyampaikan, dunia pendidikan harus siap dalam menghadapi kemajuan teknologi saat ini. Dengan kemajuan ini, akses informasi dapat dengan mudah didapatkan, begitu juga informasi yang digunakan untuk proses pendidikan.
“Mustinya kita sebagai pendidik harus menerima dengan antusias perubahan itu. Kita harus memiliki kesadaran untuk terus meng-upgrade wawasan keilmuan yang kita miliki saat ini,” ujar Prof. Abdul Kholid.
Tingkat aksesibilitas yang tinggi ini, menjadi peluang bagi para pendidik di masa yang akan datang. Hal ini terbukti ketika pada tahun-tahun sebelumnya, saat dunia dilanda krisis pandemi, sehingga ranah pendidikan pun ikut terdampak.
“Saat pandemi, proses belajar-mengajar ikut terdampak. Pembelajaran dialihkan dari metode luring menjadi daring. Buktinya kita bisa menghadapi transisi itu,” imbuhnya.
Manfaatkan Media dalam Transformasi Digital Pendidikan
Gus Kholid sapaan akrabnya membeberkan, proses belajar-mengajar dengan menggunakan media teknologi tersebut merupakan salah satu transformasi digital dalam dunia pendidikan.
“Saat ini, dengan kemajuan teknologi, kita tidak perlu lagi memberikan materi kepada siswa maupun mahasiswa dengan metode yang begitu-begitu saja. Tapi harus dibumbui dengan inovasi, teknologi informasi, agar apa? agar anak didik itu memiliki semangat belajar dan lain sebagainya,” kata Gus Kholid.
Selain mudahnya akses, dengan digitalisasi ini maka proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. Menurut Gus Kholid, ini merupakan suatu hal yang dapat diterapkan di segala jenjang pendidikan.
“Kita juga tekankan kepada bapak-ibu mahasiswa Pasca ini untuk memanfaatkan media yang ada. Seperti kanal YouTube, dan berbagai platform media sosial lainnya. Sehingga kita dapat memberikan bahan ajar ke anak didik kita lebih flesibel,” terangnya.
Di akhir perkulihan, Gus Kholid berharap agar para mahasiswa Pasca Unwaha Jombang ini dapat menjadi pendidik yang melek teknologi. Tidak hanya itu, beliau juga memberikan arahan agar para mahasiswa bisa produktif dengan berbagai macam karya ilmiahnya.
“Pendidikan saat ini dan dulu tentu jauh berbeda, maka dari itu jika bapak-ibu sudah lulus S2 nanti, maka metodenya juga harus berbeda. Baik itu pengetahuannya, sumber-sumber yang dijadikan bahan ajar, metodenya, kemudian sikapnya, bagaimana cara mengajak anak didik kita berpikir,” pesan Wakil Rektor Bidang Keuangan & Kerumahtanggan tersebut.
Sebagai pembuka di perkuliahan Program Pascasarjana PAI Unwaha Jombang, Gus Kholid sebagai dosen Pengampu mata kuliah Al-Quran dan Hadist melakukan brainstorming untuk proses perkuliahan-perkuliahan selanjutnya.
- Red : Ibrahim
- Editor : Septian Ragil
**) Ikuti konten kreatif terbaru Unwaha Jombang di Instagram klik link ini dan jangan lupa follow.