Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Lolos PPMBK Bappeda 2024, Dosen Unwaha Berhasil Kelola Limbah Jagung dengan Teknologi Biobriket

Jombang – Capaian membanggakan datang dari Dosen Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unwaha) Jombang. Tim peneliti dari Unwaha Jombang berhasil mengukir namanya di ajang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Kinerja (PPMBK) yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jombang 2024.

Tim peneliti yang diketuai oleh Dyah Ayu Sri Hartanti, M.Si. ini berhasil melakukan inovasi pengolahan limbah jagung sebagai bahan baku pembuatan arang briket. Penelitian yang berjudul “Penerapan Teknologi Biobriket dari Pengolahan Limbah Jagung pada Kelompok Pengrajin Arang Desa Cupak Dalam Upaya Penyediaan Sumber Energi Alternatif” berhasil lolos di bidang Ekonomi dan Pembangunan.

Inovasi arang briket dari limbah jagung

Ibu Dyah sapaan akrabnya mengatakan, penelitian tersebut bermula dari potensi yang ada di Desa Cupak, Kecamatan Ngusikan. Di mana masyarakat di daerah tersebut mayoritas memiliki lahan pertanian jagung.

“Kebetulan juga, Desa Ngusikan ini merupakan sentra industri arang. Waktu kita survey ke lokasi, ternyata banyak sekali limbah tongkol jagung yang tidak dimanfaatkan,” tuturnya.

Dengan kondisi tersebut, tim peneliti Unwaha Jombang berinisiatif untuk membuat inovasi produk arang briket dengan berbahan baku tongkol jagung. Praktis, inovasi tersebut disambut dengan antusias oleh mitra penelitian, dalam hal ini adalah pengrajin arang di Desa Cupak, Kecamatan Ngusikan.

“Apalagi briket ini memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan arang biasa. Karena untuk produksi arang para mitra kami masih membeli kayu sebagai bahan baku arang,” katanya.

Tim peneliti Unwaha Jombang, saat melakukan studi lapangan di Sentra Arang, Desa Cupak. (Foto: Istimewa)

Tujuan Penelitian dan Kualitas Briket Limbah Jagung

Ibu Dyah yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Teknoligi Hasil Pertanian mengungkapkan beberapa tujuan dari penelitian ini. Pertama adalah zero waste, sebagai langkah pemanfaatan limbah tongkol jagung dan kelestarian lingkungan.

“Kemudian, untuk mengupgrade skill dan pengetahuan pengrajin mengenai produk briket untuk meningkatkan penjualan mereka. Nantinya kita juga sosialisasikan bagaimana proses penjualan dan bagaimana caranya menembus pasar nasional bahkan bisa untuk ekspor,” papar Ibu Dyah.

Kepada Tim Humas Unwaha Jombang, Ibu Dyah mengatakan, keunggulan dari produk briket berbahan baku limbah jagung tersebut. Dari segi kualitas. briket memiliki ketahanan yang lebih jika dibandingkan dengan arang biasanya.

“Dan jika dibandingkan dengan briket yang berbahan baku dari batok kelapa, ketahanannya tidak jauh berbeda. Kami juga berharap, produk ini bisa dikembangkan dan dimanfaatkan oleh mitra sebagai percontohan bagi pengrajin arang di daerah lainnya,” pungkasnya.

  • Red : Ibrahim
  • Editor : Septian Ragil

**) Ikuti konten kreatif terbaru Unwaha Jombang di Instagram klik link ini dan jangan lupa follow.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x