Seminar Moderasi Beragama: Meneguhkan Nilai-Nilai Toleransi di Tengah Keberagaman
Jombang – Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (UNWAHA) Jombang menggelar seminar bertajuk “Mainstream Moderasi Beragama dalam Dinamika Kebhinekaan”, di Aula Gedung F, Sabtu (23/11/2024).
Agenda ini merupakan hasil kolaborasi antara Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM FAI) UNWAHA, serta PAC IPNU-IPPNU Jombang.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai moderasi beragama di tengah keberagaman budaya dan agama di Indonesia.
Seminar yang diikuti oleh 175 mahasiswa ini dibuka secara langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNWAHA, Dr. Wafiyul Ahdi, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi antar organisasi ini.
“Melalui seminar ini, diharapkan para mahasiswa mampu menjadi pelopor toleransi dan inklusivitas,” harap beliau.
Sementara itu, Ketua Umum PP PMMBN, Derida Achmad Bil Haq, S.Psi., menegaskan bahwa generasi muda memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga harmoni antarumat beragama.
“Moderasi beragama bukan hanya wacana, tetapi sebuah kebutuhan untuk menjaga persatuan bangsa,” ujarnya.
Dikesempatan ini, Direktur Direktorat Pendidikan Agama Islam, Dr. Adimin Diens, S.Ag., M.Pd., juga menyoroti pentingnya pendidikan agama yang moderat di era digital untuk menangkal paham radikalisme.
Dilanjutkan dengan acara inti yaitu pemaparan dari para narasumber. Di antaranya yaitu, Prof. Dr. Yusuf Hanafi, M.Ag., membahas Islam Asia Tenggara sebagai model moderasi. Dilanjutkan oleh Dr. Dian Mohammad Hakim, M.Pd.I., menekankan peran pesantren dalam menanamkan nilai toleransi. Terakhir disampaikan oleh Dr. Didin Sirojudin, M.Pd.I., di mana beliau mengajak kepada Generasi Z untuk aktif dalam menyebarkan pesan damai.
Di akhir penutupan acara, Ketua BEM FAI UNWAHA, Abdul Ghoffar, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. “Kami berharap nilai-nilai moderasi tidak hanya menjadi teori, tetapi benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.
Red: Ibrahim
Editor: Septian Ragil