Jombang – Momen wisuda Universitas KH. Wahab Hasbullah (UNWAHA) Jombang tahun 2025 menjadi hari istimewa bagi Zakiyuddin Al Afdholi. Mahasiswa yang akrab disapa Zaki ini dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Agama Islam (FAI), berkat capaian akademiknya yang gemilang. Prestasi tersebut menjadi buah dari ketekunan dan semangat belajarnya sepanjang masa perkuliahan.
Zaki mengaku tak pernah membayangkan sebelumnya akan meraih predikat itu. Perjalanan studinya penuh dinamika dan tantangan, namun tekad kuat dan konsistensinya membawanya pada titik keberhasilan yang membanggakan.
Dari Jambi ke Jombang Berburu Berkah
Cerita pemuda kelahiran Parit Pudin, Jambi ini dimulai dari sebuah kebimbangan. Setelah lulus MA, ia sebenarnya belum berniat melanjutkan kuliah. Namun, mengingat usianya yang masih muda, ia memutuskan untuk tidak menyia-nyiakan waktu.
“Awalnya belum ada niat kuliah. Tapi karena masih muda, akhirnya saya putuskan kuliah sambil mondok. Dan saya niatkan pondok di Jombang,” ujarnya mengenang keputusan besar itu.
Pilihan jatuh pada UNWAHA Jombang, bukan tanpa alasan. Bagi Zaki, nama kampus yang dinisbatkan kepada tokoh besar seperti KH. A. Wahab Hasbullah membawa makna spiritual tersendiri.
“Saya yakin dan mantap untuk berproses di kampus dengan nama tokoh besar, yaitu Mbah Wahab Hasbullah. Harapannya saya bisa memperoleh keberkahan dari beliau dan tokoh lainnya, insyaallah,” katanya.
Dari Nol: Tantangan Mahasiswa Perantauan
Realitas perkuliahan ternyata lebih keras dar yang ia bayangkan. Manajemen waktu antara kuliah dan mondok, mobilitas, hingga adaptasi, semuanya jadi pembelajaran tersendiri.
Bayangkan, seorang mahasiswa tanpa laptop di era digital, bukan halangan kecil. “Alhamdulillah, saya dikelilingi teman-teman yang baik dan siap membantu. Bersyukur, saya bisa mengatasi keterbatasan,” ungkapnya dengan syukur.
Di awal masa perkuliahan di Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), ia menaruh harapan besar ketika ia lulus nantinya. Dengan cakupan keilmuan yang luas, ia berpeluang untuk mendalami lebih banyak ilmu di bidang keagamaan.
Yang lebih berat lagi, di semester awal ia benar-benar mulai dari nol. “Saya belum kenal sama sekali dengan jurnal, makalah, dan segala macamnya,” kenangnya jujur.
Lulus Cepat, Langsung Lanjut S2 di UNWAHA
Kerja keras membuahkan hasil manis. Zaki berhasil menyelesaikan Tugas Akhirnya di semester 7, lebih cepat dari rata-rata mahasiswa pada umumnya. Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan teman-temannya.
Tepat setelah yudisium, Zaki lantas langsung memenuhi persayaratan dokumen pendaftaran untuk melanjutkan studi S2 PAI di Pascasarjana UNWAHA. Hal ini ia lakukan penuh keyakinan dan tanpa keraguan.
“Saya bersyukur masih bisa berkesempatan dan berproses di UNWAHA. Dari segi penunjang sangat mendukung proses perkuliahan saya,” ungkapnya dengan antusias.
Keputusan melanjutkan studi di kampus yang sama menunjukkan kepuasannya terhadap kualitas pendidikan yang diterimanya. Sebuah testimoni otentik dari seorang mahasiswa yang pernah merasakan langsung prosesnya.
Kisah Zakiyuddin Al Afdholi adalah narasi tentang keberanian mengambil keputusan, keteguhan dalam menghadapi kesulitan, dan kejernihan dalam memilih jalan hidup. Ia datang ke Jombang dengan niat mencari berkah, dan pulang dengan ilmu, prestasi, serta tekad melanjutkan perjalanan akademisnya.
Bagi mahasiswa perantauan lainnya yang mungkin masih ragu, Zaki adalah bukti nyata. Berani melangkah ke tempat yang asing, berjuang dengan keterbatasan, dan pada akhirnya menemukan berkah yang tidak terduga.
Red: Ibrahim