Siapa sangka buah kersen (nama local: keres) yang biasa kita temui di sekitar kita ternyata bias sebagai pilihan bahan baku pembuatan nata selain kelapa (nata de coco), demikian hasil penelitian Mucharommah Sartika Ami, Mazidatul Faizah, dan Zuhriatul Fithriyah yang dimuat di jurnal Agrosaintifika. Tanaman Kersen memiliki kanopi yang rindang sehingga selama ini sering digunakan sebagai pohon peneduh dan ditanam di tepi tepi jalan.
Pertumbuhan tanaman kersen tergolong cukup cepat dan relatif tahan terhadap kondisi lingkungan yang panas. Buah kersen berbentuk bulat dengan diameter sekitar 2cm, berwarna merah, beraroma harum, dan berasa manis ketika masak. Yang menarik adalah bahwa kandungan gizi dalam setiap 100 gram buah kersen masak antara lain: 76,3 gr air; 2,1 gr protein; 2,3 gr lemak; 17,9 gr karbohidrat; 6,0 gr serat; 125 mg kalsium; 94 mg fosfor; 0,015 mg vitamin A; 90 mg vitamin C; dan 380 kJ energy (Rahman et.al.,2010). Pemanfaatan buah kersen selama ini masih belum optimal dan belum ada yang membudidayakan secara serius. Buah kersen masak seringkali dibiarkan berjatuhan ditanah dan tidak dimanfaatkan.
Gambar buah kersen matang
Langkah pembuatan nata de kersen
Ilustrasi nata de kersen
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan nata paling tinggi dihasilkan oleh sari buah kersen dengan konsentrasi 50%, dengan selisih 3,5 mm dari ketebalan nata yang dibentuk oleh substrat air kelapa. Ketebalan lapisan nata juga dipengaruh oleh kadar gula dalam medium.
Selamat mencoba!!!