Jombang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (UNWAHA) 2025 mendorong lahirnya inovasi energi alternatif melalui pelatihan pembuatan briket sekam padi di Desa Brudu, Jumat (15/8/2025).
Program yang digagas oleh Bidang Ekonomi Kelompok 5 Desa Brudu ini menjadi upaya strategis dalam mengubah limbah pertanian menjadi sumber energi alternatif sekaligus peluang kemandirian ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Pemaparan materi dan praktik pembuatan briket dipimpin oleh mahasiswa yaitu Mochammad Fatikhul Thorik. Ia menjelaskan potensi besar sekam padi sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi.
“Sekam padi sering kali dianggap limbah, padahal jika dikelola dengan baik, bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan. Melalui pelatihan ini, kami ingin masyarakat mampu mengolahnya menjadi produk briket yang ekonomis dan berkelanjutan,” ungkap Thorik.

Dalam sesi praktik, peserta diajak mengenal proses produksi mulai dari pengumpulan dan pengeringan sekam hingga pencetakan briket. Dengan pendampingan mahasiswa, warga berhasil membuat briket berkualitas hanya dalam satu kali pelatihan. “Saya tidak menyangka, dengan sedikit usaha, kami bisa menghasilkan briket yang bisa dijual,” tutur Hamidah, salah satu peserta.
Selain teknik produksi, mahasiswa juga memberikan wawasan mengenai strategi pemasaran produk, baik secara offline maupun melalui platform digital. Harapannya, keterampilan ini dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan keluarga.

Ketua PKK Desa Brudu, Sriyanti, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UNWAHA. Ilmu yang dibagikan ini tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi limbah, tetapi juga bisa membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Program ini mencerminkan komitmen UNWAHA dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan penguatan ekonomi lokal. Melalui pengabdian mahasiswa, universitas berupaya menghadirkan solusi nyata yang berbasis potensi desa sekaligus menanamkan semangat kemandirian pada masyarakat.
Red: Kelompok 5
Editor: Ibrahim