Mengenai membaca online vs. offline, apa pilihan yang lebih baik untuk belajar? Pembelajaran online sekarang menjadi cara yang umum dan dapat diakses untuk belajar bagi banyak siswa. Guru dapat mengirimkan tautan ke bahan bacaan yang direkomendasikan dan menemukan sumber untuk memberikan pertanyaan.
Tetapi ketika berbicara tentang membaca untuk belajar, penelitian menunjukkan bahwa membaca dari buku adalah pilihan yang lebih baik.
DUA JENIS MEMBACA
Ada dua jenis pembacaan utama: pembacaan linier dan non-linier.
Pembacaan linier: pembaca membaca teks dari kiri ke kanan mulai sampai selesai. Juga dikenal sebagai membaca lambat atau membaca dalam.
Bacaan non-linier: pembaca membaca sekilas dengan melompat ke bagian yang berbeda. Juga dikenal sebagai bacaan tersebar.
MEMBACA DI LAYAR
Dalam hal memilih membaca online vs offline, membaca online mungkin tampak seperti pilihan yang mudah. Namun, membaca online bisa sangat mengganggu. Meskipun mudah untuk mendapatkan informasi dari sumber online, otak memproses pembacaan digital secara berbeda daripada saat membaca offline dari kertas.
Pemrosesan Dangkal. Online berarti paparan terus-menerus terhadap informasi yang bergerak cepat dan berubah dengan cepat. Media digital melatih otak untuk memproses informasi dengan lebih cepat dan kurang menyeluruh, mengarah pada apa yang dikenal sebagai hipotesis dangkal. Pemrosesan dangkal menyimpan lebih sedikit detail..
Kurang terstruktur. Untuk sekolah dan kesenangan, waktu online sering kali dijalankan dengan autopilot. Sangat mudah untuk hanya mengklik tautan berikutnya dan terus menggulir tanpa harus menggunakan terlalu banyak tenaga otak. Bahkan ketika online dengan niat untuk belajar, karena internet juga digunakan untuk kesenangan, itu untuk mengalihkan perhatian.
Menguras Sumber Daya Mental. Memproses layar yang terus berkedip dan menyaring iklan pop-up, dan gangguan lain saat membaca online dapat dengan mudah menguras sumber daya mental, membuat pengalaman membaca online menjadi kurang efektif
MEMBACA DI BUKU
Meskipun mungkin kuno, penelitian terus menunjukkan bahwa membaca buku memiliki lebih banyak manfaat daripada membaca online.
Meningkatkan retensi dan pemahaman. Saat kita membaca, otak kita membuat peta teks, seperti mengingat bahwa sepotong informasi muncul di dekat halaman kiri atas sebuah buku. Peta ini dapat meningkatkan pemahaman tentang materi serta berapa lama kita mengingatnya.
BACA BUKU SETIAP HARI
Anak-anak zaman sekarang adalah generasi digital, yang artinya komputer selalu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka dan waktu layar menjadi bagian dari pendidikan dan rekreasi mereka. Untuk memastikan bahwa generasi digital memiliki keterampilan membaca yang dalam, membaca buku merupakan bagian dari rutinitas harian setiap siswa.
Dalam hal belajar atau membaca jika ada pilihan untuk memilih antara membaca online vs. offline, memilih membaca buku membantu kita memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang materi yang sedang kita baca.