Cara berpikir anda tentu menjadi modal untuk kehidupan selanjutnya bagaimana memiliki kemampuan untuk menghadapi serta menyelesaikan masalah. Mengembangkan pola berpikir kreatif menjadi salah satu hal yang bahkan sudah bisa ditanamkan sejak SMA. Secara tidak langsung berbagai pelajaran yang diberikan di sekolah juga melatih kemampuan untuk berpikir kreatif, contohnya saja pelajaran matematika.
Perbedaan Tingkat Adversity Quotient
Sebenarnya secara pengertian, Adversity Quotient (AQ) sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam menghadapi kesulitan atau masalah. Secara teori ada tiga jenis kelompok Adversity Quotient yaitu tinggi yang akan terus berusaha serta berjuang menghadapi berbagai tantangan di hidupnya, sedang kurang memiliki keinginan untuk menghadapi tantangan serta memilih berhenti untuk berusaha menyelesaikan masalah dan rendah cenderung tidak mau menerima tantangan dalam hidupnya. Secara detail perbedaan antara tiga tingkatan AQ tersebut adalah sebagai berikut:
- AQ tinggi akan berusaha untuk menangkap informasi dari tantangan yang harus dihadapinya kemudian mencoba menyampaikannya kembali menurut persepsi pribadi. Berbagai kendala yang ada justru akan membuat pemilik AQ tinggi ini semakin tertantang untuk menemukan cara menyelesaikan masalah tersebut serta memberikan alasan yang logis pada solusinya.
- AQ sedang tetap mampu menangkap informasi dari tantangan yang diterima dan menemukan solusi meskipun memang tidak sempurna. Kendala yang ada membuat pemilik AQ sedang akan tetap berusaha namun tidak secara optimal dalam mencari solusi tepat.
- AQ rendah memang menerima kendala atau tantangan yang ada di hadapannya sebagai sesuatu yang menghilangkan semangat untuk mencoba mencari solusi untuk menyelesaikannya.
Dengan mengetahui bagaimana cara berpikir kreatif yang dimiliki oleh siswa maka anda sebagai guru juga akan lebih mudah untuk mengatur strategi pengajaran yang tepat. Apalagi pada dasarnya proses berpikir kreatif ini bisa dilatih dan dibiasakan sejak masa sekolah. Sehingga nantinya dalam menghadapi berbagai macam tantangan yang mungkin lebih berat para siswa sudah siap dalam mencari pemecahan setiap tantangan untuk dihadapi.
Pentingnya Berpikir Kreatif Dalam Memecahkan Masalah
Kunci untuk bisa menjalankan teknik berpikir kreatif dalam memecahkan masalah adalah adanya keinginan untuk bisa menerima serta mencari jalan keluar dari setiap tantangan yang ada. Mencoba melakukan eksplorasi terhadap berbagai kemungkinan yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sehingga nantinya akan tercipta generasi yang inovatif dan mampu menciptakan hal-hal baru sebagai solusi untuk membantu permasalahan di sekitarnya.
Setiap orang adalah pemimpin dan tentu sebagai seorang pemimpin dibutuhkan kualitas serta kemampuan dalam berpikir memecahkan masalah sebaik mungkin. Ada lima kualitas yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu:
- Mampu menerima kenyataan dan bertanggung jawab pada masalah yang harus dihadapi serta diselesaikan.
- Memiliki cara berpikir jangka panjang, dengan begitu pemimpin akan memiliki visi masa depan yang jelas serta mengetahui dalam jangka waktu mendatang ingin berada di posisi mana.
- Pemimpin perlu memiliki perencanaan yang baik untuk mengantisipasi terjadinya masalah yang mungkin saja terjadi di kemudian hari. Selalu memiliki rencana cadangan adalah hal yang penting untuk dikembangkan seorang pemimpin.
- Menyelesaikan satu masalah dalam satu waktu serta tidak mudah menyerah meskipun ada beragam kendala yang menghadang. Akan lebih baik jika seorang pemimpin fokus pada satu masalah terlebih dahulu baru memikirkan masalah lainnya, sehingga solusi yang didapatkan nantinya akan jauh lebih efektif untuk diapliaksikan.
Proses berpikir secara kreatif untuk menyelesaikan masalah tentu pada akhirnya akan menciptakan inovasi sebagai solusinya. Pada dasarnya inovasi bisa didapatkan dengan mencoba memahami hal yang belum jelas, terbuka dengan pengalaman serta ide baru dan terus mengembangkan kemampuan dalam menghadapi perubahan yang ada. Dengan begitu akan lebih mudah bagi para siswa untuk menemukan ide yang tidak biasa sebagai solusinya.
Para siswa SMA sudah memiliki pemikiran lebih dewasa sehingga sudah bisa didorong untuk menerima ide-ide baru yang tidak biasa. Siswa usia SMA sudah bisa ditanamkan bahwa setiap masalah bisa diselesaikan dengan cara yang lebih mudah dan baik. Untuk itu kemampuan untuk berpikir secara kreatif memang sangat penting dan harus dikembangkan sedini mungkin agar dalam menghadapi pekerjaan atau masyarakat lebih siap.
Prinsip Penyelesaian Masalah
Dalam Islam tentu anda mengenal istilah ikhtiar atau berusaha sebelum bertawakal pada ketetapan Allah SWT. Yakin dan berkhusnudhon bahwa setiap masalah pasti ada jalan penyelesaiannya. Setiap kesulitan yang dialami seseorang pasti terdapat kemudahan setelahnya sebagaiana firman Allah SWT dalam Surat Al-Insyiroh:6.
اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ
Artinya: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Kemampuan untuk memecahkan masalah ternyata memiliki beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Respon positif terhadap masalah memang beragam untuk masing-masing orang apalagi untuk siswa SMA dengan tingkat emosi yang terkadang masih labil. Sehingga perlu adanya bimbingan yang tepat agar tidak sampai melakukan hal yang kurang baik.Prinsip penyelesaian masalah atau problem solving adalah sebagai berikut:
- Proses dalam menyelesaikan masalah dimulai ketika anda mencari berbagai kemungkinan solusi yang bisa digunakan sampai akhirnya bisa menentukan jalan keluar paling solutif.
- Menyerap informasi secara optimal dari masalah yang harus dihadapi sangat penting untuk bisa lebih mengenali kondisi permasalah untuk dihadapi. Sehingga nantinya solusi yang diambil akan lebih tepat untuk diaplikasikan sesuai dengan kondisi permasalahan yang harus dihadapi masing-masing.
- Permasalahan harus diselesaikan dengan pemikiran yang matang sampai tuntas dan menemukan solusinya tanpa harus terikat dengan ide-ide atau inovasi yang lama.
- Keberhasilan dalam menyelesaikan masalah yang kompleks akan lebih mudah dicapai ketika masalah tersebut dibagi ke dalam masalah tunggal. Sehingga masalah sulit yang kompleks perlu diurai terlebih dahulu dan diselesaikan satu persatu.
Proses dari analisa masalah, pertimbangan solusi yang tepat dan bagaimana mengaplikasikan solusi tersebut adalah hal yang harus dijalankan dengan baik. Belajar untuk berpikir kreatif dalam hal ini tentu sangatlah penting, namun yang perlu diperhatikan adalah tetap menjunjung tinggi aturan serta adab yang seharusnya dilakukan. Sehingga dalam penyelesaian masalah atau tantangan tidak sampai menyalahi aturan di lingkungan masyarakat.
Di dalam proses problem solving ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi yaitu kepercayaan akan sikap yang salah, motivasi, emosi dan kebiasaan. Setiap hal tersebut memang berkaitan satu sama lain dan mempengaruhi bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dengan langkah yang tepat berdasarkan pertimbangan matang serta proses berpikir kreatif yang telah dilakukan setelah mengenali tantangan untuk dihadapi.