Sabtu (29/04/2017), dalam rangka memyambut Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, Lembaga Gubernuran Fakultas Ilmu Pendidikan Unwaha mengadakan kegiatan “sambaing sekolah”. Kegiatan ini merupakan program kerja tahunan dari LGM FIP. Sambang sekolah kali ini mengunjungi SDN Pojok Klitih 3 Plandaan Jombang dan juga baksos kepada warga sekitar yang membutuhkan. Kegiatan ini bertemakan Living for Care, Care for Sharing yang memang ditujukan untuk meningkatkan kepedulian khususnya bidang pendidikan di Jombang.
Pukul 08.35 rombongan sampai post pertama yakni tempat penitipan sepeda motor di desa Pule Kec. Jatikalen Kab. Nganjuk. Kami bersama rombongan (20 orang) melanjutkan perjalanan menuju ke sekolahan. Akses yang kami lewati yakni 2 bukit dan 3 sungai. Dari tim panitia sebelum hari H sudah menyiapkan papan petunjuk dan juga tambang untuk pendakian dan juga penyeberangan. Hujan yang mengguyur daerah Plandaan pada Jumat malam membuat perjalanan kami menjadi lebih sulit.
(MEDAN YANG TERJAL, BERLUMPUR, DAN LICIN)
Perjalanan dimulai dari menyebrangi bukit. Awalnya akses yang dilalui tidak begitu susah. Namun ditengah-tengah perjalanan banyak para volunter terjatuh dikarenakan lumpur yang licin dan juga medan yang terjal. Untungnya, panitia sudah menyiapkan beberapa tambang dan juga tongkat untuk mendaki dan menyebrangi sungai.
Alhamdulilllah keringat dan usaha kami terbayarkan sudah ketika di sambut dengan senyuman indah dari anak- anak SDN Pojok Klitih 3. Satu setengah jam perjalanan ekstrim membuat kami sampai dengan keadaan yang basah kuyup dan wajah yang sudah tidak terkondisikan namun senyum kami tetap mengembang tak mau kalah dengan wajah ceria dari anak-anak SDN Pojok Kilitih 3.
(PEMBELAJARAN OUTDOOOR CLASS)
Semua panitia dan vols sudah siap untuk bertemu anak-anak. Namun sistem yang kami terapkan yakni outdoor class. Karena mengingat waktu yang semakin siang dan jam 12 kita harus kembali ke post. Jadi kami langsung bernyanyi dan games bersama. Selain bernyanyi dan games kami selipkan sebuah motivation section. Dimana semua anak-anak diberi pengetahuan mengenai cita-cita dan juga agar mereka semangat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. “Ya beginilah kondisi sekolahan kami mbak, sederhana tapi patut untuk dipejuangkan. Semua anak disini memiliki hak sama mengenai pendidikan walaupun hanya berjumlah 17 siswa. Kalau bukan kita yang bergerak siap lagi? Kalau mbak dan mas tau sekolahan ini dari berita,,maka jangan hanya jadi pembaca dan penonton tapi beraksilah!” ujar pak Purwandi Kepala sekolah SDN Pojok Klitih 3.
(SEMANGAT YANG TIADA PADAM)
Semangat guru dan murid SDN Pojok Klitih 3 Plandaan memang patut diacungi jempol. Lokasi sekolah yang jauh dari keramaian, jika musim hujan akses yang dilewati banjir dan tidak ada sinyal. Setiap hari para guru harus berjalan kaki menempuh sekitar 4 km jalan atau sekitar 1,5 jam perjalanan. Meskipun begitu para guru tidak pernah berputus asa.
“ Kebersamaan saat berangkat dan pulang yang mungkin tidak dimiliki sekolah lain menjadi kebanggan tersendiri buat kami. Kalau bukan saya dan para guru siapa lagi yang berangkat untuk pendidikan disana. Doakan semoga kami selalu diberi kesehatan untuk terus mengabdi untuk calon penerus bangsa ini dan kami harap ada jembatan yang dapat mempermudah akses kami ke sekolah “ujar Bu Laili salah satu guru perempuan di sekolahan tersebut. Itulah yang menjadi semangat juang dan harapan para guru untuk terus mendidik anak-anak Nampu Pojok Klitih.
(SECERCAH MIMPI DI DESA POJOK)
Inilah realita pendidikan yang ada di Jombang. Masih banyak anak-anak yang memerlukan uluran tangan kita. Secercah mimpi di Nampu Pojok Klitih semoga dapat terwujud. Semoga apa yang mereka gantungkan di langit dapat tercapai. “Untuk seluruh pemuda Indonesia, tidak perlu merogoh uang yang banyak untuk berbagi. Cukupkan dengan niat dan juga kita peduli ke sesama. Apalagi di SDN pojok ini, kami awalnya hanya melihat dimedia sosial. Namun kini kita mewujudkan kepedulian dengan tidak hanya jadi penonton saja, tetapi menjadi pelaku. Untuk adik-adikku yang di SDN pojok dan di manapun berada, tetap semangatlah menggapai impian dan cita-cita. Jangan pernah menyerah terhadap keterbatasan yang ada. Karena kalian lah yang akan menjadi generasi penerus bangsa” ujar Anisa Mahasiswa Pend Bahasa Inggris selaku ketua panitia pelaksana FIP Sambang Sekolah.