Jombang – Universitas KH. A. Wahab Hasbullah turut memberikan edukasi untuk mencegah paham radikalisme masuk ke masyarakat melalui acara Seminar Internasional bertema “The Role of Aswaja in Eroding Radicalism at The University”. Kelompok Islam radikal melalui kacamata masyarakat dikenal tidak menghargai dan anti terhadap adat budaya serta nilai-nilai tradisi kaum Islam yang telah melekat bahkan sejak Agama Islam belum masuk di Indonesia.
Banyak tradisi keagamaan dilakukan masyarakat Indonesia yang menurut mereka(red) merupakan perbuatan bid’ah karena tidak pernah ada pada zaman Nabi dan tidak pernah diajarkan oleh Nabi. Bersama narasumber Syaikh Bilal Mahmud Afifi Ghanim dari Kairo University of Egypt, paham radikalisme harus dicegah melalui cara berpikir (manhaj al-fikr) Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja). Narasumber menjelaskan peran aswaja dalam mengikis pengaruh radikalisme khususnya di perguruan tinggi. Selain penjelasan Aswaja secara globar, narasumber juga mengikuti isu dunia politik di Indonesia dengan memberikan respon positif terkait istilah “kafir atau non muslim” oleh PBNU.
Senin 4 Maret 2019 tepat pukul 09:00, Dr. K.H. Muhyidin Zainul .Arifin., M.M. menghimbau kepada mahasiswa melalui sambutannya untuk memfilter ajakan-ajakan dari suatu organisasi berpaham radikalisme. Seringkali mereka mengajak dengan cara yang halus dan tanpa disadari mahasiswa.“Dengan pendidikan Aswaja inilah diharapkan akan mampu membendung dan mengcounter berbagai paham-paham radikal, terutama di kalangan mahasiswa. Hal ini karena pendidikan Aswaja mengandung nilai-nilai tawassut, tawazun dan tasammuh”, terang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Kerja Sama UNWAHA Jombang.
Acara seminar yang berlangsung selama tiga jam tersebut berhasil menyita banyak perhatian dari kalangan mahasiswa. Sehingga panitia perlu menambahkan ruang extra untuk peserta seminar. Beberapa mahasiswa Prodi PAI mengaku puas dengan hasil diskusi dan tanya jawab mahasiswa dengan narasumber. “Terus terang, kami tertarik adanya seminar ini, acara dikemas dengan baik melalui bapak dosen kita K.H. Ahmad Kanzul Fikri, M.Pd. sebagai translator sehingga kami yang bukan dari Prodi Bahasa Arab mampu mencerna hasil diskusi dan pemikiran narasumber tentang peran Aswaja secara global”, ungkapnya setelah selesai acara.
Melalui doa yang dipanjatkan bersama sebagai penutup, semoga acara tersebut dapat bermanfaat bagi seluruh peserta seminar di lingkungan kampus UNWAHA agar senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dari pengaruh paham radikalisme.