UNWAHA Tambak Beras Jombang terus memperjuangkan kesejahteraan dan kemandirian petani di Indonesia dengan program program brillian dan konkret. Demikian disampaikan oleh Rektor UNWAHA, Prof. Dr. H. Anton Muhibuddin saat menyerahkan indukan mikroba indigenus terseleksi hasil biakan laboratorium Fakultas Pertanian UNWAHA bekerjasama dengan laboratorium Biomol Beuth University of Applied Science kepada Kepala Desa Banjarsari, Kabupaten Jombang, H. Basoruddin mewakili petani Banjarsari. Pada saat yang bersamaan, UNWAHA juga menyerahkan bantuan yang sama kepada beberapa perwakilan petani di Sulawesi Selatan dan NTB.
Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa penyerahan bibit mikroba ini akan ditindaklanjuti dengan pendampingan dan pelatihan produksi massal mikroba tersebut untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk dan pestisida dalam proses budidaya pertanian, sehingga petani diharapkan bisa mandiri dan sejahtera karena menghemat biaya kebutuhan pupuk dan pestisida.
Berinteraksi langsung dengan petani untuk tujuan mensejahterakan masyarakat penting dilakukan perguruan tinggi di Indonesia agar hasil riset dapat langsung dinikmati masyarakat dan tidak hanya terpajang di etalase Perguruan Tinggi. Metode inilah yang diwarisi UNWAHA dari Pahlawan Nasional KH. Wahab Hasbullah dan pendekar tersohor asal pulau garam KH. Syarief Nuruddin. Kedua tokoh bangsa ini selalu berinteraksi langsung dengan masyarakat dalam setiap aktifitas dakwah mereka.
“Kami berharap program ini dapat berjalan secara konsisten di UNWAHA dan diikuti oleh Perguruan Tinggi lain di Indonesia hingga berdampak nyata bagi masyarakat”, tandas Wakil Presiden Asosiasi Ahli Mikroba Dunia (Red).