Jombang – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unwaha) membuktikan perannya sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Melalui program Inovasi Pertanian Modern: Edukasi dan Implementasi Ekosistem Vertikultur dengan IoT untuk Mendukung Hilirisasi Ketahanan Pangan di Lahan Terbatas, mereka membawa teknologi pertanian cerdas berbasis Internet of Things (IoT) ke Desa Betek, Mojoagung, Minggu-Selasa (03/05/2025).
Tim yang diketuai oleh Ibu Anggun Wulandari, S.Si., M.Pd. bersama dua anggota, ibu Umi Kulsum Nur Qomariah, S.Si., M.Sc. dan ibu Kartika Wulandari, M.Pd., mengedukasi warga untuk mengubah botol plastik bekas menjadi rak vertikultur yang hemat tempat, sekaligus mengintegrasikan sistem penyiraman otomatis dengan sensor kelembapan tanah yang terkoneksi ke ponsel pintar.
“Kegiatan ini bukan hanya soal menanam, tapi juga mengubah sampah plastik menjadi solusi pangan. Model ini bisa menjadi jawaban bagi keluarga di lahan sempit untuk memproduksi sayuran sehat secara mandiri dan berkelanjutan,” ujar ibu Anggun.
Materi pelatihan meliputi pembuatan rak vertikultur dari botol plastik bekas, pemilihan media tanam, penanaman sayur cepat panen seperti selada, kangkung, dan pakcoy, hingga instalasi alat penyiram otomatis.

Tak hanya soal teknis, peserta juga dibekali pengetahuan hilirisasi produk, pengemasan sayuran organik, pemasaran lokal, dan peluang pembentukan koperasi desa.
Program yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan, Kemendikti Sains dan Teknologi RI ini diakhiri dengan komitmen pendampingan teknis selama tiga bulan.
Tim PKM Unwaha berharap, inisiatif ini menjadi model percontohan yang bisa direplikasi di berbagai desa untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mengurangi limbah plastik.
Sementara itu, salah satu peserta, Aminatus Sa’adah, mengaku terinspirasi dari materi praktis pelatihan yang disimulasikan oleh tim PKM Unwaha.
“Saya tak menyangka botol bekas bisa jadi kebun vertikal yang rapi. Teknologi penyiraman otomatis membuat saya tak khawatir tanaman kekurangan air meski sedang sibuk,” kata warga Desa Betek itu.
Dengan inovasi ini, tim PKM Unwaha tak hanya menanam benih sayuran di halaman warga, tetapi juga menanam semangat kemandirian pangan dan kesadaran lingkungan di hati masyarakat.
Red: Ibrahim
Editor: Septian Ragil