Jombang – Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang selalu dinantikan oleh seluruh umat muslim. Bulan yang penuh berkah ini memberikan kesempatan istimewa bagi setiap kaum muslim dalam berlomba-lomba meningkatkan ketakwaan serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun siapa sangka, di bulan tersebut salah satu aktivitas yang lazim dilakukan adalah tidur. Bukan tanpa alasan, melainkan tidur dikenal sebagai bagian kegiatan ibadah bagi orang yang berpuasa.
Dosen Fakultas Pertanian, Mochammad Syafiuddin Shobirin, M.Pd.I., memberikan penjelasan mengenai tidurnya orang berpuasa apakah termasuk ibadah atau bukan. Beliau menyampaikan, bulan puasa atau Ramadan merupakan momentum yang semestinya digunakan untuk menggapai rahmat dan ampunan dari Allah SWT.
“Jangan malah jadikan Ramadan itu suatu beban yang akhirnya menurunkan produktivitas sehari-hari kita. Terutama bagi sebagian ‘Gen-Z‘ yang sering mengatakan ‘tidurnya orang puasa adalah ibadah’ sebagai dalih untuk bermalas-malasan,”. tutur beliau.
Menurut beliau, kata-kata tersebut tidak lah salah. Hal ini sebagaimana hadist nabi berikut:
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi).
Gus Didin sapaan akrab beliau lantas mengatakan, dengan hadist di atas seringkali dipolitisasi sebagai pembenaran untuk bermalas-malasan dengan tidur.
“Memang tidurnya orang yang puasa itu ibadah. Namun yang harus diingat, tidurnya itu bisa menjadi ibadah manakala diniatkan untuk menjauhi perbuatan maksiat dan tidak berproduktivitas,” lanjut beliau.
Beliau kembali menegaskan, jangan sampai aktivitas tidur menjadi satu-satunya ibadah utama di bulan Ramadan. Sebagaimana pengertian dan esensi sebenarnya puasa itu sendiri.
“Puasa itu tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar saja, melainkan juga harus bisa menahan hawa nafsu,” ujar dosen yang sedang menyelesaikan studi doktornya tersebut.
Selain itu, bulan puasa merupakan bulan di mana pintu ampunan dibuka selebar-lebarnya dan pahala dilipat gandakan. Dengan hal ini, beliau berharap agar semua umat muslim bisa memanfaatkan momentum tersebut.
“Salah satunya berkumpul dengan orang soleh, karena di momen Ramadan ini banyak sekali tersedia perkumpulan (jamaah) orang soleh. Seperti tarawih dan pengajian, tinggal kita mau atau tidak mengambil kesempatan itu,” pesan beliau.
Red: Ibrahim
Editor: Septian Ragil